Trik Dahsyat Ambil Foto Long Exposure Pake Ponsel Samsung Galaxy, Simpel Banget!

foto long exposure

ArboHostFotografi long exposure adalah teknik yang memungkinkan kita untuk menangkap pergerakan subjek dalam waktu yang lama. Dengan menggunakan kecepatan rana yang lambat, kita bisa membuat efek blur yang artistik dan dramatis pada air, langit, bintang, atau lampu kota.

Teknik ini biasanya membutuhkan kamera DSLR atau mirrorless dengan pengaturan manual dan tripod yang kokoh. Namun, tahukah Anda bahwa Anda juga bisa melakukan fotografi long exposure dengan ponsel Samsung Galaxy Anda?

Samsung Galaxy adalah salah satu seri ponsel pintar yang memiliki kamera berkualitas dan fitur-fitur canggih. Salah satu fitur yang bisa kita manfaatkan untuk fotografi long exposure adalah Pro Mode. Pro Mode adalah mode kamera yang memberikan kita kontrol penuh atas pengaturan seperti ISO, kecepatan rana, white balance, dan fokus manual.

Dengan Pro Mode, kita bisa mengatur kecepatan rana sesuai dengan efek blur yang kita inginkan. Selain itu, Samsung Galaxy juga memiliki fitur lain yang bisa mendukung fotografi long exposure, seperti Optical Image Stabilization (OIS), Hyperlapse, dan Night Mode.

Pada artikel ini, kita akan membahas cara foto long exposure pake ponsel Samsung Galaxy dengan langkah-langkah mudah dan contoh-contoh visual. Kita juga akan memberikan tips dan trik untuk mendapatkan hasil foto yang optimal dan menarik. Mari kita mulai!

Langkah 1: Persiapkan Peralatan

Sebelum kita mulai mengambil foto, kita perlu mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk fotografi long exposure. Berikut adalah beberapa peralatan yang dianjurkan:

  • Ponsel Samsung Galaxy.
    Tentu saja, kita membutuhkan ponsel Samsung Galaxy sebagai alat utama untuk mengambil foto. Pastikan ponsel Anda memiliki fitur Pro Mode dan baterai yang cukup. Jika Anda tidak yakin apakah ponsel Anda memiliki fitur Pro Mode atau tidak, Anda bisa mengeceknya dengan membuka aplikasi kamera dan menggeser layar ke kanan untuk melihat daftar mode kamera yang tersedia.
  • TriPod.
    TriPod adalah alat penyangga yang bisa membantu kita menjaga stabilitas kamera saat mengambil foto dengan kecepatan rana yang lambat. TriPod sangat penting untuk menghindari getaran atau goyangan yang bisa merusak hasil foto. Jika Anda tidak memiliki tripod khusus untuk ponsel, Anda bisa menggunakan tripod biasa dengan adapter atau holder untuk ponsel. Anda juga bisa menggunakan benda-benda lain yang bisa menopang ponsel Anda dengan aman, seperti buku, batu, atau tas.
  • Remote Shutter.
    Remote shutter adalah alat yang bisa memicu kamera tanpa menyentuh ponsel secara langsung. Remote shutter bisa berupa kabel, bluetooth, atau inframerah. Remote shutter berguna untuk mengurangi getaran saat menekan tombol shutter pada ponsel. Jika Anda tidak memiliki remote shutter, Anda bisa menggunakan timer pada aplikasi kamera atau fitur voice control.
  • Filter ND (Neutral Density).
    Filter ND adalah aksesoris lensa yang berfungsi untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera. Filter ND berguna untuk fotografi long exposure di siang hari atau kondisi cahaya yang terlalu terang. Dengan filter ND, kita bisa menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat tanpa membuat foto menjadi overexposed atau terlalu terang. Filter ND biasanya memiliki tingkat kegelapan yang berbeda-beda, mulai dari 1 stop hingga 10 stop. Jika Anda tidak memiliki filter ND khusus untuk ponsel, Anda bisa menggunakan filter ND biasa dengan menempelkannya di depan lensa ponsel dengan isolasi atau karet gelang.

Langkah 2: Pilih Lokasi dan Subjek

Pilih Lokasi dan Subjek

Setelah kita mempersiapkan peralatan, langkah selanjutnya adalah memilih lokasi dan subjek untuk fotografi long exposure. Lokasi dan subjek sangat berpengaruh pada hasil foto yang kita dapatkan. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih lokasi dan subjek yang cocok untuk fotografi long exposure:

  • Pilih lokasi yang memiliki pergerakan.
    Fotografi long exposure akan lebih menarik jika kita menangkap pergerakan subjek dalam waktu yang lama. Pergerakan subjek bisa berupa air, langit, bintang, atau lampu kota. Pilih lokasi yang memiliki pergerakan subjek yang konsisten dan berirama, seperti pantai, sungai, air terjun, jembatan, atau jalan raya.
  • Pilih subjek yang kontras dengan latar belakang.
    Fotografi long exposure akan lebih dramatis jika kita menonjolkan subjek yang bergerak dengan latar belakang yang diam. Pilih subjek yang memiliki warna, bentuk, atau tekstur yang kontras dengan latar belakang, seperti batu, pohon, bangunan, atau kendaraan.
  • Pilih waktu yang tepat.
    Waktu juga mempengaruhi hasil foto long exposure yang kita ambil. Waktu yang tepat tergantung pada efek blur yang kita inginkan. Jika kita ingin membuat efek blur yang halus dan lembut, kita bisa memilih waktu di pagi atau sore hari, saat cahaya matahari tidak terlalu terik. Jika kita ingin membuat efek blur yang tajam dan dinamis, kita bisa memilih waktu di malam hari, saat cahaya buatan lebih dominan.

Langkah 3: Atur Kamera dengan Pro Mode

Setelah kita menentukan lokasi dan subjek, langkah selanjutnya adalah mengatur kamera dengan Pro Mode. Pro Mode adalah mode kamera yang memberikan kita kontrol penuh atas pengaturan kamera, seperti ISO, kecepatan rana, white balance, dan fokus manual. Berikut adalah cara mengatur kamera dengan Pro Mode:

  • Buka aplikasi kamera dan pilih Pro Mode.
    Untuk membuka aplikasi kamera, Anda bisa menekan tombol kamera pada layar utama atau menekan dua kali tombol power pada ponsel Anda. Untuk memilih Pro Mode, Anda bisa menggeser layar ke kanan hingga Anda melihat tulisan Pro Mode di bagian atas layar.
  • Atur ISO sesuai dengan kondisi cahaya.
    ISO adalah pengaturan yang menentukan sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO, semakin terang foto yang dihasilkan. Namun, ISO yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan noise atau butir-butir kasar pada foto. Untuk fotografi long exposure, sebaiknya gunakan ISO yang rendah, antara 50 hingga 200. Untuk mengatur ISO, Anda bisa mengetuk ikon ISO pada layar dan menggeser slider ke kiri atau kanan.
  • Atur kecepatan rana sesuai dengan efek blur yang diinginkan.
    Kecepatan rana adalah pengaturan yang menentukan lamanya shutter atau penutup lensa terbuka saat mengambil foto. Semakin lama shutter terbuka, semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera. Kecepatan rana juga mempengaruhi efek blur pada subjek yang bergerak. Semakin lama shutter terbuka, semakin banyak pergerakan subjek yang tertangkap. Untuk fotografi long exposure, sebaiknya gunakan kecepatan rana yang lambat, antara 1 detik hingga 30 detik. Untuk mengatur kecepatan rana, Anda bisa mengetuk ikon shutter speed pada layar dan menggeser slider ke kiri atau kanan.
  • Atur white balance sesuai dengan suhu warna.
    White balance adalah pengaturan yang menentukan warna putih pada foto. White balance berguna untuk mengkompensasi perbedaan suhu warna pada sumber cahaya yang berbeda-beda. Suhu warna diukur dalam satuan Kelvin (K). Suhu warna yang rendah cenderung berwarna biru atau dingin, sedangkan suhu warna yang tinggi cenderung berwarna kuning atau hangat. Untuk fotografi long exposure, sebaiknya gunakan white balance yang sesuai dengan suhu warna yang diinginkan. Anda bisa memilih white balance yang sesuai dengan sumber cahaya, seperti Auto, Daylight, Cloudy, Fluorescent, atau Incandescent. Anda juga bisa mengatur white balance secara manual dengan menggeser slider ke kiri atau kanan. Untuk mengatur white balance, Anda bisa mengetuk ikon WB pada layar.
  • Atur fokus manual sesuai dengan jarak subjek.
    Fokus manual adalah pengaturan yang menentukan titik tajam pada foto. Fokus manual berguna untuk menghindari autofokus yang tidak akurat atau berubah-ubah saat mengambil foto dengan kecepatan rana yang lambat. Untuk fotografi long exposure, sebaiknya gunakan fokus manual dan pastikan subjek yang ingin Anda tajamkan berada dalam jangkauan fokus. Anda bisa mengatur fokus manual dengan menggeser slider ke kiri atau kanan. Untuk mengatur fokus manual, Anda bisa mengetuk ikon MF pada layar.

Langkah 4: Posisikan Kamera dan Subjek

Setelah kita mengatur kamera dengan Pro Mode, langkah selanjutnya adalah memposisikan kamera dan subjek. Posisi kamera dan subjek sangat berpengaruh pada komposisi dan perspektif foto yang kita ambil. Berikut adalah beberapa tips untuk memposisikan kamera dan subjek:

  • Gunakan tripod untuk menjaga stabilitas kamera.
    Tripod adalah alat penyangga yang bisa membantu kita menjaga stabilitas kamera saat mengambil foto dengan kecepatan rana yang lambat. Tripod sangat penting untuk menghindari getaran atau goyangan yang bisa merusak hasil foto. Pasang ponsel Anda pada tripod dan pastikan tripod berdiri dengan kokoh dan seimbang. Jika Anda tidak memiliki tripod, Anda bisa menggunakan benda-benda lain yang bisa menopang ponsel Anda dengan aman, seperti buku, batu, atau tas.
  • Pilih sudut pandang yang menarik.
    Sudut pandang adalah sudut antara kamera dan subjek. Sudut pandang bisa mempengaruhi kesan dan suasana foto yang kita ambil. Pilih sudut pandang yang menarik dan sesuai dengan tujuan foto Anda. Anda bisa mencoba beberapa sudut pandang berbeda, seperti dari atas, dari bawah, dari samping, atau dari depan.
  • Atur komposisi foto dengan aturan pertiga.
    Aturan pertiga adalah teknik komposisi foto yang membagi bidang foto menjadi sembilan bagian yang sama dengan dua garis horizontal dan dua garis vertikal. Aturan pertiga berguna untuk menempatkan subjek atau elemen penting pada titik-titik potong garis atau sepanjang garis. Aturan pertiga bisa membuat foto menjadi lebih seimbang dan menarik. Untuk membantu Anda menerapkan aturan pertiga, Anda bisa mengaktifkan grid pada aplikasi kamera dengan mengetuk ikon setting dan memilih grid 3×3.

Langkah 5: Ambil Foto dengan Remote Shutter atau Timer

Setelah kita memposisikan kamera dan subjek, langkah terakhir adalah mengambil foto dengan remote shutter atau timer. Remote shutter atau timer adalah alat atau fitur yang bisa memicu kamera tanpa menyentuh ponsel secara langsung. Remote shutter atau timer berguna untuk mengurangi getaran saat menekan tombol shutter pada ponsel.

Berikut adalah cara mengambil foto dengan remote shutter atau timer:

  • Gunakan remote shutter jika tersedia.
    Remote shutter adalah alat yang bisa memicu kamera tanpa menyentuh ponsel secara langsung. Remote shutter bisa berupa kabel, bluetooth, atau inframerah. Jika Anda memiliki remote shutter, pasangkan dengan ponsel Anda sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Letakkan remote shutter di tempat yang mudah dijangkau dan tekan tombolnya saat Anda siap mengambil foto.
  • Gunakan timer jika tidak ada remote shutter.
    Timer adalah fitur yang bisa memicu kamera setelah waktu tertentu sejak kita menekan tombol shutter pada ponsel. Timer berguna jika kita tidak memiliki remote shutter atau ingin mengambil foto diri. Untuk mengaktifkan timer, Anda bisa mengetuk ikon timer pada layar dan memilih durasi waktu yang diinginkan, seperti 2 detik, 5 detik, atau 10 detik. Setelah itu, tekan tombol shutter pada ponsel dan tunggu hingga timer berakhir.
  • Gunakan voice control jika ada.
    Voice control adalah fitur yang bisa memicu kamera dengan suara kita. Voice control berguna jika kita ingin mengambil foto tanpa menyentuh ponsel atau remote shutter. Untuk mengaktifkan voice control, Anda bisa mengetuk ikon setting dan memilih voice control. Setelah itu, Anda bisa mengucapkan kata-kata tertentu untuk mengambil foto, seperti “cheese”, “smile”, atau “capture”.

Tips dan Trik untuk Fotografi Long Exposure dengan Ponsel Samsung Galaxy

Tips dan Trik untuk Fotografi Long Exposure dengan Ponsel Samsung Galaxy

Selain mengikuti langkah-langkah di atas, Anda juga bisa menerapkan beberapa tips dan trik berikut untuk meningkatkan kualitas foto long exposure Anda dengan ponsel Samsung Galaxy:

  • Gunakan filter ND jika kondisi cahaya terlalu terang.
    Filter ND adalah aksesoris lensa yang berfungsi untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera. Filter ND berguna untuk fotografi long exposure di siang hari atau kondisi cahaya yang terlalu terang. Dengan filter ND, kita bisa menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat tanpa membuat foto menjadi overexposed atau terlalu terang. Filter ND biasanya memiliki tingkat kegelapan yang berbeda-beda, mulai dari 1 stop hingga 10 stop. Jika Anda tidak memiliki filter ND khusus untuk ponsel, Anda bisa menggunakan filter ND biasa dengan menempelkannya di depan lensa ponsel dengan isolasi atau karet gelang.
  • Gunakan Hyperlapse untuk membuat video long exposure.
    Hyperlapse adalah fitur yang bisa membuat video dengan efek long exposure. Hyperlapse adalah video yang dibuat dari rangkaian foto yang diambil dengan interval waktu tertentu dan disatukan menjadi video dengan kecepatan tinggi. Hyperlapse bisa membuat video menjadi lebih dinamis dan menarik. Untuk menggunakan Hyperlapse, Anda bisa membuka aplikasi kamera dan memilih mode Hyperlapse. Setelah itu, Anda bisa mengatur interval waktu antara 4x hingga 32x dan mulai merekam video.
  • Gunakan Night Mode untuk fotografi long exposure di malam hari.
    Night Mode adalah fitur yang bisa meningkatkan kualitas foto di kondisi cahaya yang rendah. Night Mode adalah mode kamera yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengambil beberapa foto dengan pengaturan berbeda dan menggabungkannya menjadi satu foto yang lebih terang dan tajam. Night Mode juga bisa membuat efek long exposure pada lampu kota atau bintang di malam hari. Untuk menggunakan Night Mode, Anda bisa membuka aplikasi kamera dan memilih mode Night. Setelah itu, Anda bisa menekan tombol shutter dan menahan ponsel tetap selama beberapa detik.

Kesimpulan

Fotografi long exposure adalah teknik yang memungkinkan kita untuk menangkap pergerakan subjek dalam waktu yang lama. Dengan menggunakan kecepatan rana yang lambat, kita bisa membuat efek blur yang artistik dan dramatis pada air, langit, bintang, atau lampu kota.

Teknik ini biasanya membutuhkan kamera DSLR atau mirrorless dengan pengaturan manual dan tripod yang kokoh. Namun, kita juga bisa melakukan fotografi long exposure dengan ponsel Samsung Galaxy.

Samsung Galaxy adalah salah satu seri ponsel pintar yang memiliki kamera berkualitas dan fitur-fitur canggih. Salah satu fitur yang bisa kita manfaatkan untuk fotografi long exposure adalah Pro Mode. Pro Mode adalah mode kamera yang memberikan kita kontrol penuh atas pengaturan seperti ISO, kecepatan rana, white balance, dan fokus manual.

Dengan Pro Mode, kita bisa mengatur kecepatan rana sesuai dengan efek blur yang kita inginkan. Selain itu, Samsung Galaxy juga memiliki fitur lain yang bisa mendukung fotografi long exposure, seperti Optical Image Stabilization (OIS), Hyperlapse, dan Night Mode. Dengan fitur-fitur ini, kita bisa membuat foto long exposure yang lebih stabil, dinamis, dan terang.

Demikianlah cara foto long exposure pake ponsel Samsung Galaxy. Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk mencoba teknik fotografi yang menarik ini. Selamat berkreasi! 😊

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *